MAKALAH
TENTANG
KOTA MANADO
Nama : Sofi Siti Lacuba
Kelas : XI Akomodasi Perhotelan
SMK PLUS YSB SURYALAYA
KAB. TASIKMALAYA
2016/2017
A. Peta dan keadaan Geografis Kota Padang
Kota Manado
terletak di ujung jazirah utara pulau Sulawesi, pada
posisi geografis 124°40' - 124°50' BT dan 1°30' - 1°40' LU. Iklim di kota ini
adalah iklim tropis dengan suhu rata-rata 24° - 27 °C. Curah hujan
rata-rata 3.187 mm/tahun dengan iklim terkering di sekitar bulan Agustus
dan terbasah pada bulan Januari. Intensitas penyinaran matahari rata-rata 53%
dan kelembaban nisbi ±84 %.
Luas wilayah
daratan adalah 15.726 hektare. Manado juga merupakan kota pantai yang memiliki
garis pantai sepanjang 18,7 kilometer. Kota ini juga dikelilingi oleh
perbukitan dan barisan pegunungan. Wilayah daratannya didominasi oleh kawasan
berbukit dengan sebagian dataran rendah di daerah pantai. Interval
ketinggian dataran antara 0-40% dengan puncak tertinggi di gunung Tumpa.
Wilayah
perairan Kota Manado meliputi pulau Bunaken, pulau Siladen dan pulau Manado Tua. Pulau
Bunaken dan Siladen memiliki topografi yang bergelombang dengan puncak setinggi
200 meter. Sedangkan pulau Manado Tua adalah pulau gunung dengan ketinggian ±
750 meter.
Sementara itu
perairan teluk Manado memiliki kedalaman 2-5 meter di pesisir pantai sampai
2.000 meter pada garis batas pertemuan pesisir dasar lereng benua. Kedalaman ini
menjadi semacam penghalang sehingga sampai saat ini intensitas kerusakan Taman
Nasional Bunaken relatif rendah.
B. Bandar Udara Sam Ratulangi
Bandar Udara
Internasional Sam Ratulangi adalah sebuah bandar
udara yang terletak di kecamatan Mapanget kira-kira 30
menit dari arah pusat Kota Manado, provinsi Sulawesi
Utara, Indonesia.
Bandara udara ini selesai dipugar pada tahun 2001.
Kawasan yang asri dan hijau menghiasi daerah sekitar Bandara Udara
Internasional Sam Ratulangi. Bandara ini dinamai sesuai nama Dr.
Gerungan Saul Samuel Yacob Ratulangi, pahlawan nasional
Indonesia asal Sulawesi Utara.
Sejarah
Bandar Udara Sam Ratulangi pada awalnya dibangun oleh
Jepang pada tahun 1942 dengan panjang landasan 700 meter dan lebar 23 Meter
serta diberi nama Lapangan Udara Mapanget. Kemudian ketika terjadi pergolakan
Pergerakan Rakyat Semesta (PERMESTA), pasukan Tentara Pusat menamakan bandara
ini sebagai Lapangan Udara Tugima untuk mengenang seorang tentara mereka Sersan
Mayor Tugiman yang wafat ketika pertempuran terjadi di Mapanget.
Kemudian bandara ini kembali dinamakan Lapangan Udara
Mapanget karena keberadaannya kala itu di Wanua Mapanget, Onderdistik Tatelu.
Seiring perjalanan waktu, terjadi lagi perubahan penyebutan bandara ini menjadi
Lapangan Udara A. A. Maramis, yang sekaligus digunakan sebagai nama jalan raya
dari arah Manado ke bandara. Akhirnya, untuk mengenang Pahlawan Nasional
Indonesia yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara yaitu Dr. Gerungan
Saul Samuel Jacob Ratulangi, bandara ini oleh pemerintah dinamakan
Lapangan Udara Sam Ratulangi yang kemudian dikenal hingga saat ini sebagai
Bandar Udara Sam Ratulangi Manado.
Pada tahun 1994 Bandar Udara Sam Ratulangi Manado
menjadi Bandar udara Internasional kelas 1B. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang semakin meningkat dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa
penerbangan, sehingga landasan diperluas dengan panjang 2.650 meter dan lebar
45 meter. Dengan perluasan landasan ini, maka Bandar Udara Sam Ratulangi Manado
mampu menampung jenis pesawat A300, A320 dan DC10
Sebagai upaya pemerintah untuk mengembangkan Bandar
Udara maka pada tahun 1990 Bandar Udara Sam Ratulangi dikelola oleh PT. Angkasa
Pura 1 (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan tujuan
untuk membangun perekonomian, menyediakan fasilitas penerbangan dalam
memperlancar transportasi udara. Dalam usaha mengantisipasi kebutuhan
masnyarakat akan transportasi udara, sehingga dilakukan pengembangan Bandar
Udara Sam Ratulangi dengan membangun fasilitas Bandar Udara yang dilaksanakan
oleh proyek pembangunan Fasilitas Bandar Udara dan Keselamatan
Penerbangan (FBUKP) dan dioperasikan sejak akhir tahun 2000. Kemudian
dilaksanakan serah-terima secara operasional dari Direktorat Jendral
Perhubungan Udara kepada PT.Angkasa Pura 1 (Persero) pada tanggal 18 Desember
2003.
C. Hotel Bintang 4 Dan 5 Di Daerah Manado
Biz Boulevard Hotel by Prasanthi
Jl.
Piere Tendean No. 35, Boulevard, Wenang, 95111 Manado, Indonesia
Biz Boulevard Hotel by Prasanthi
terletak di Manado, serta berjarak 1,5 km dari Pelabuhan Manado. Hotel ini
menawarkan akomodasi, Wi-Fi gratis, dan restoran. Hotel ini memiliki sebuah
restoran.
Setiap kamar dilengkapi dengan
TV layar datar dan ketel. Semua kamar mencakup kamar mandi pribadi yang menampilkan
shower.
Akomodasi ini menawarkan layanan
meja depan 24-jam.
Hotel juga menyediakan layanan
penyewaan mobil. Bandara Internasional Sam Ratulangi berjarak 13 km dari Biz
Boulevard Hotel by Prasanthi, sedangkan Mega Mall Manado hanya berjarak 200
meter dari akomodasi.
Hotel baru terbaik di Manado ini
yang memiliki 48 kamar dibuka sekitar akhir tahun 2015.
Whiz Prime Hotel Megamas Manado
Kawasan Megamas, Jalan Piere Tendean Boulevard, 95111 Manado,
Indonesia
Whiz Prime Megamas Manado
menawarkan akomodasi di Manado, berjarak 1,7 km dari pelabuhan Manado.
Akomodasi ini menyediakan Wi-Fi gratis di seluruh areanya. Hotel memiliki kolam
renang outdoor sepanjang tahun dan menyuguhkan pemandangan laut. Anda dapat
menikmati hidangan di restoran. Tersedia juga tempat parkir pribadi gratis di
lokasinya.
Setiap kamar ber-AC-nya
dilengkapi TV satelit layar datar. Unit-unit tertentu memiliki area untuk duduk
bersantai yang nyaman. Semua kamar memiliki kamar mandi pribadi.
Hotel ini mengoperasikan layanan
meja depan 24 jam.
Bandara internasional Sam
Ratulangi berjarak 13 km dari Whiz Prime Megamas Manado, sementara Manado Mega
Mall berjarak 400 meter.
Hotel baru terbaik di Manado ini
yang memiliki 152 kamar dibuka sekitar akhir tahun 2015.
Sparks Lite Manado
Jalan Kol. Sugiono 21, Marambak, 95122 Manado, Indonesia
Sparks
Lite Manado terletak di Manado, 2,3 km dari Pelabuhan Manado, serta menawarkan
restoran dan bar. Wi-Fi gratis dapat diakses di seluruh area akomodasi, selain
itu tempat parkir pribadi gratis juga tersedia di areanya.
Setiap kamar di hotel ini ber-AC
dan dilengkapi dengan TV layar datar. Beberapa unit memiliki area tempat duduk
untuk bersantai. Semua kamar menyediakan kamar mandi pribadi dengan shower.
Fasilitas tambahannya mencakup sandal dan perlengkapan mandi gratis.
Sparks Lite Manado mengoperasikan
meja depan 24 jam.
Bandara Internasional Sam
Ratulangi berjarak 12 km dari Sparks Lite Manado, sementara Manado Town Square
terletak sejauh 1,2 km.
Hotel baru terbaik di Manado ini
yang memiliki 75 kamar dibuka sekitar akhir tahun 2015.
Green Eden Hotel
Jalan Achmad Yani no.17, 12710 Manado, Indonesia
Green Eden Hotel terletak di
Manado dan berjarak 2,7 km dari Pelabuhan Manado. Hotel ini menawarkan restoran
dan bar. Tempat parkir pribadi gratis tersedia di hotel.
Masing-masing kamar di hotel ini
ber-AC dan dilengkapi TV dengan saluran kabel. Beberapa unit menawarkan
pemandangan laut atau kota. Green Eden Hotel menyediakan WiFi gratis di seluruh
areanya.
Hotel ini menawarkan layanan
meja depan 24 jam.
Bandara Internasional Sam
Ratulangi berjarak 13 km dari Green Eden Hotel, sementara Manado Town Square
terletak sejauh 200 meter.
Hotel baru
terbaik di Manado ini yang memiliki 36 kamar dibuka sekitar akhir tahun 2015.
De Nearby Hotel
Kompleks Bahu Mall Jalan Wolter Monginsidi (KSB) Blok C 16/17 No 1,
95115 Manado, Indonesia – Tampilkan peta
De Nearby Hotel terletak di
Manado, menawarkan meja depan 24 jam dan menyediakan akses WiFi gratis.
Masing-masing kamar ber-AC hotel
ini menawarkan TV layar datar, meja, dan area tempat duduk. Kamar mandi
pribadinya dilengkapi dengan shower dan perlengkapan mandi gratis. Anda dapat
menikmati pemandangan kota dari kamar.
Staf di De Nearby Hotel dapat
membantu dengan layanan penyewaan mobil serta layanan antar-jemput bandara
dan daerah sekitarnya dengan biaya tambahan. Fasilitas lain yang ditawarkan di
hotel ini meliputi penitipan bagasi dan layanan binatu. Hotel ini menyediakan
tempat parkir gratis.
Berbagai makanan Indonesia dan
Manado dapat dicicipi di Bunaken Coffee Shop.
Hotel ini berjarak 15 menit
berkendara dari Pantai Malalayang dan 2 jam berkendara dari Taman Nasional
Bunaken. Bandara Internasional Sam Ratulangi dapat dijangkau dalam 30 menit
berkendara.
D. Tempat Wisata Di Kota Manado
1. Taman Laut Bunaken
Ini dia tempat
wisata di Manado yang membuat kota ini dikenal dunia. Pada tahun 2005, UNESCO
menetapkan taman laut ini sebagai salah satu situs warisan dunia. Hal ini
tak mengherankan karena biota laut yang ada di sini luar biasa kaya. Anda bisa
menemukan beragam bentuk terumbu karang dan ikan dengan warna-warni cantik.
Alam bawah laut
di sini menjadi surga tersendiri bagi penggemar kegiatan menyelam, snorkeling
dan fotografi air. Dengan 39 titik selam yang ada, tentu Anda akan betah
berlama-lama menyelam di sini. Jika tak bisa berenang, Anda tetap bisa
menikmati keindahan tempat wisata bawah air ini dengan menggunakan kapal selam
yang telah didesain secara khusus. Dinding kapal berupa kaca transparan
sehingga Anda bisa melihat pemandangan bawah laut yang luar biasa dengan jelas.
Anda bisa
datang untuk menyelam kapan pun di sini, tapi waktu terbaiknya adalah antara
bulan Mei – Agustus. Pada rentang waktu ini, airnya lebih jernih sehingga jarak
pandang bisa lebih baik. Selain itu, suhu udara juga ideal untuk menyelam.
Tempat wisata
ini dapat ditempuh dalam waktu 35 menit dengan menggunakan speed boat dari Pelabuhan
Manado.
2. Pantai Malalayang
Pantai ini
hanya berjarak 4 km dari pusat kota Manado. Tempat wisata ini juga memiliki
keindahan alam bawah laut yang tak kalah menarik. Tak perlu khawatir jika lupa
membawa alat menyelam Anda, di sini ada tempat penyewaan alat selam.
Ombak di pantai
ini relatif tenang sehingga Anda bisa bermain air di atas pasirnya yang hitam.
Selain menyelam dan bermain air, kegiatan menarik lainnya adalah menikmati kuliner khas Pantai
Malalayang yaitu pisang goreng dengan sambal dabu-dabu. Tempat wisata di Manado
ini dikenal memiliki pemandangan
matahari terbenam yang indah. Tak ada salahnya menikmati pamandangan cantik
ini dengan sepiring pisang goreng ditambah sambal khas Manado.
3. Arung Jeram Sawangan
Menyelam kurang
menantang bagi Anda? Sebaiknya Anda mencoba arung jeram Sawangan. Sungai ini
memiliki arus yang cukup deras sehingga bagi pemula, peran pemandu akan sangat
dibutuhkan.
Anda akan
diajak menaklukan arus dan bebatuan yang ada selama kurang lebih dua jam.
Panjang lintasan sungai yang ditempuh adalah 9 km. Perjalanan akan dimulai di
Resort River Park, Desa Sawangan. Selama di atas perahu, Anda bisa menikmati
pemandangan rimbunnya pepohonan di tepi sungai. Jika beruntung, Anda juga bisa
melihat monyet-monyet bergelantungan di atas pohon.
Untuk bisa
menikmati olahraga ekstrim ini, Anda perlu mengeluarkan uang 180.000 Rupiah.
4. Air Terjun Kima Atas
Masih
berhubungan dengan air, kali ini tempat wisata di Manado lainnya yang layak
dikunjungi adalah Air Terjun Kima Atas. Sesuai namanya, air terjun ini berada
di Kelurahan Kima Atas, atau sekitar 15 km dari pusat kota Manado.
Ada banyak
pepohonan di sekitar air terjun yang membuat udara di tempat wisata ini sejuk.
Air terjun ini terdiri dari tiga tingkatan dengan aliran yang tidak terlalu
deras sehingga aman untuk berenang di kolam penampungan airnya.
Jika tidak
ingin bermain air, Anda bisa menggelar tikar dan duduk bersantai sambil
menikmati kuliner yang dijajakan di lokasi. Masih di tempat wisata ini, Anda bisa
menemukan mesin ATM sehingga tak perlu khawatir jika kehabisan uang tunai.
5. Danau Tondano
Danau Tondano
merupakan danau vulkanik yang dihasilkan dari letusan gunung purba. Seperti
Danau Toba di Sumatera
Utara, tempat wisata ini juga memiliki pulau di tengahnya dan berada di
dataran tinggi yaitu 600 meter di atas permukaan laut. Danau yang memiliki luas
4.000 hektar ini diapit oleh Gunung Tampusu, Gunung Kaweng, dan Gunung
Masarang.
Di sini, Anda
bisa melihat aktifitas nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan keramba.
Jika ingin melihatnya lebih dekat, silakan naik perahu motor yang bisa
menampung 10 orang untuk berkeliling danau. Naik perahu motor ini, Anda
dikenakan biaya 50.000 Rupiah dan harus menunggunya sampai penuh terisi 10
orang penumpang.
E. Makanan Khas Daerah Manado
1. Panada
Makanan khas Manado yang
pertama adalah panada. Panada sangat mirip dengan pastel namun dengan isian
yang berbeda. Kalau pastel menggunakan olahan daging ayam yang dicampur dengan
beberapa sayuran seperti wortel dan kentang. Kalau panada menggunakan hasil
bumi manado sendiri yaitu ikan cakalang. Bumbu yang digunakan pun adalah bumbu
khusus olahan khas daerah Manado yaitu bumbu Panpis. Nah, bumbu panpis ternyata
juga terbuat dari ikan cakalang yang diproses menggunakan bawang merah, cabe
merah, daun jeruk, daun bawang dan daun kemangi.
Tahu tidak
sobat kalau Panada adalah kuliner khas Manado yang merupakan turun temurun dari
nenek moyang Manado dan konon ada juga yang bilang merupakan makanan
peninggalan bangsa Portugis.
2. Cakalang fufu
Satu lagi
makanan khas Manado yang berbahan utama ikan cakalang, nama makanannya adalah
Cakalang Fufu. Sebelum diproses menjadi Cakalang Fufu, ikan cakalang akan di
asap terlebih dahulu, hal inilah yang mendasari penamaan “Fufu” artinya
pengasapan/ diasap. Ikan Cakalang asap banyak ditemui di pelabuan Belitung.
Untuk membuat ikan cakalang fufu adalah dengan membersihkannya terlebih dahulu
dengan membuang sisik dan jeroan ikan. Selanjutnya dagiang ikan dibelah menjadi
dua lalu dijepit dengan penjepit bambu. Setelah itu ikan yang sudah dijepit dilumuri
dengan garam dan bubuk soda. Ikan cakalang siap diasap selama kurang lebih 4
jam. Biasanya pengasapan juga akan berakhir sampai ikan berubah warna kemerahan
lebih empuk dan tidak berair.
Makanan khas
Minahasa ini memiliki cita rasa pedas, begitupun dengan Cakalang Fufu terkenal
akan pedasnya. Cakalang fufu dapat dinikmati sendiri atau bersama dengan
hidangan Manado lainnya seperti selada kentang, mi cakalang atau dimasak
rica-rica dengan cabai. Karena kondisinya yang kering, cakalang fufu cocok untuk
dijadikan oleh-oleh khas Manado.
3. Kacang goyang
Makanan khas
Manado lainnya adalah kacang goyang. Kacang goyang sebenarnya juga makanan
ringan khas Manado karena bisa dijadikan cemilan waktu sedang santai.
Kenapa dinamakan kacang goyang? Apakah kacangnya suka bergoyang goyang sehingga
dinamakan kacang goyang? Ternyata waktu membuatnya digoyang-goyang diatas bara
api sehingga dinamakan dengan kacang goyang. Kacang goyang terbuat dari kacang
atom yang dibalut dengan terigu yang telah dicampur dengan gula pasir sehingga
rasa kacang goyang pun dominan manis. Kacang goyang memiliki ciri khas berwarna
mencolok, seperti warna merah, putih dan coklat. Pasti supaya kelihatan menarik
dan terlihat enak, tapi memang enak dan gurih.
4. Sambal roa
Sambal
roa adalah sambal khas Manado yang paling sering dicari oleh para wisatawan.
Mereka mencari sambal roa untuk dijadikan oleh-oleh khas Manado. Kenapa sambal
roa sangat populer hingga ke seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri?
Tentu saja karena sambal roa memiliki cita rasa yang khas dengan bumbu dan
racikan yang hanya ada di Manado. Begitupun dengan bahan yang digunakan yaitu
ikan roa, jenis ikan yang hanya berada di perairan Sulawesi dan Maluku.
Sebelum di
masak menjadi sambal roa, ikan roa atau ikan julung akan dibersihkan dari
duri-duri dan diasap terlebih dahulu. Kemudian setelah diasap baru ikan roa
akan diracik bersama dengan bumbu bumbu seperti bawang putih, bawang
merah, cabai dan bahan lainnya. Rasa pedas pasti ada, ciri makanan khas
Manado adalah rasa pedasnya. Jika sobat menyantap sambal roa ada beberapa
keuntungan yang bisa sobat dapatkan. Pertama adalah sobat bisa menikmati sambal
dengan cita rasa yang unik, khas dan enak. Kedua sobat juga akan mendapatkan
makanan dengan kandungan gizi yang cukup tinggi. Nilai gizi yang terdapat
pada ikan roa adalah energi: 87 kalori, Protein: 10,9 gr, Lemak: 3,2 gr,
gr Kolesterol: 0 mg Karbohidrat: 1,9 gr. Jadi jangan takut kolesterol sobat
akan meningkat setelah memakan sambal roa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar