BAB I
PENDAHULUAN
Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang
masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga
ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang
menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk
mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan
menggunakan bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di
atas rumput atau rumput
sintetis.
Secara umum hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola
dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya,
sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya hanya diijinkan menggunakan seluruh
tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang
mencetak gol lebih banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika
hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format
penyelenggaraan kejuaraan.
Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap
tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SEPAK BOLA
1.
Sejarah
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3
sebelum Masehi di Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring
bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan
di Jepang dengan sebutan Kemari].
Di Italia, permainan menendang dan membawa
bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di
beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama
pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan
pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk
memainkan sepak bola. Pada tahun 1815,
sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan
universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern
terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub
berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan
itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada
tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama
tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai
belahan dunia.[7]
Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada
awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.
2.
Masuk Ke Indonesia
Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan
pimpinan Soeratin
Sosrosoegondo.[20] Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami
perubahan nama menjadi Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia.[20] Sejak saat itu, kegiatan sepak bola
semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan
atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan.[21] Sebagai bentuk dukungan terhadap
kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan
Indonesia semakin gencar.
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim
nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena
pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan
kompetisi.[21] Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat
bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto
Suntoro,
Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.[21] Dalam perkembangannya, PSSI telah
memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan
penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk
pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.[21] Selain itu, PSSI juga aktif
mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu
(U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23)
3.
Aturan Permainan Sepak Bola
- Lapangan
1. Ukuran: panjang 100-110 m x lebar
64-75 m
2. Garis batas: garis selebar … cm,
yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah
lapangan; … m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 18 m
dari setiap pos
4. Garis penalti: 11 m dari titik
tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: … m dari titik
tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah … m (… m
pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
7. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus,
rata, dan tak abrasive
2.
Ukuran Bola
- Ukuran standar bola sepak adalah berdieameter 68–70 cm dan berat 410–450 g, Tekanan 8–12 psi,
- Apabila bola dijatuhkan ke tanah, kelembaman bola sekitar 60 %, yang artinya jika dijatuhkan dari ketinggian 1 meter, maka bola akan memantul balik setinggi 60 cm.
- Bola tidak boleh sewarna dengan warna lapangan, maka tidak ada bola yang berwarna hijau. ( meskipun dalam peraturan FIFA tidak ada peraturan resmi mengenai warna bola ).
- Untuk mengatasi lapangan yang tertutup salju, harus digunakan bola berwarna orange atau merah cerah.
- Lapisan bola tidak boleh polos, artinya harus bercorak, karena untuk memperjelas penglihatan jika bola terkena efek berputar.
3.
Team
- Jumlah pemain maksimal untuk memulai
pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang
- Jumlah pemain maksimal keluar
lapangan(tidak termasuk cedera): 4
- Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
- Jumlah wasit: 1
- Jumlah hakim garis: 2-4
- Batas jumlah pergantian pemain: 3
kecuali pertandingan uji coba
4.
Perlengkapan Permainan
- Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
- Celana pendek
- Kaos kaki
- Pelindung tulang kering
- Alas kaki bersolkan karet
5. Lama Permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah
istirahat selama 15 menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang,
maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang,
namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat menentukan berapa
waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang
akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan,
ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time
atau stoppage time.
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung
menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya
menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun
tidak (tidak mempengaruhi skor akhir). Pada akhir tahun 1990-an, International
Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan
pertandingan. Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali mencetak gol saat
perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan dalam gol
perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan
keluar sebagai pemenang. Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang
masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di
beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama
pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan
pada tahun 1365.
aturan
dalam permainan sepak bola.
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3
sebelum Masehi di Cina.[7]Di
masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring
bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan
di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa
bola juga digemari terutama mulai abad ke-16
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar